Sabtu, 21 September 2019

Takdir dan Rasa


julai 2014..


"Tuhan, apa ini pilihan yang telah aku pilih atau ini adalah satu simpang yang sudah Engkau tetapkan takdirnya. Mungkin Engkau punya cara dan jawapan yang tak tercapai dek akal cetek ku, tapi aku mohon izinkanlah jiwa ini untuk memahaminya dengan selembar makrifat."

"Tuhan, tolonglah, hati ini tak begitu jelas melihat segala apa yang berjalan di atas jalan takdir ini," bisik hati kecilku yang merintih di sudut sepi.


Aku melangkah bagai tak berarah, seperti tak bertujuan. Dan jiwa ini bagai tak berinti, hanya nilai-nilai picisan yang sering saja disampahkan oleh mejoriti yang tak memahami dan tak cuba untuk fahami. walhal mereka hanya menilai dari jasad ku yang terlihat tidak waras, mungkin.. 

Dan terkadang, disatu sudut terpencil dalam sanubari ini, aku sendiri pun tak memahami apa yang aku sedang rasakan. Mungkin sebuah kekosongan, tetapi kekosongan apa itu? Apa yang harus aku isikan untuk memenuhinya? walhal dalam sujud ku pun terasa hambar. 

Tuhan, aku tahu Engkaulah jawapan segalanya.. 








Tiada ulasan:

Catat Ulasan

usah biarkan pendapat anda lesap di sapu angin. tarikanlah jemari mu di atas keyboard. hehe...

Menarik minggu ini: